Saturday, May 14, 2016

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia (Periode I dan II)

Persebaran nenek moyang bangsa indonesia tidak terlepasa dari penemuan-penemuan manusia purba. Walaupun Homo erectus dan Homo wajakensis pernah tinggal dan hidup di Indonesia, ada yang menduga bahwa keduanya bukan nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua jenis manusia ini punah dari bumi Nusantara. Demikian pula, nasib Australomelanesid yang juga diragukan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan ciri-ciri fisik bangsa Indonesia, terutama yang tinggal di kawasan timur, kita jumpai pewarisan Australomelanesid, yaitu tinggi, berkulit agak gelap, hidung lebih mancung, dan berambut keriting. Ciri-ciri ini pun kadang-kadang muncul juga pada bangsa Indonesia yang tinggal di kawasan barat.
      Ada beberapa dugaan asal usul bangsa Australomelanesid sebagai berikut. Pertama, keturunan langsung dari Homo wajakensis. Dugaan ini didasarkan atas pewarisan ciri-ciri fisik ragawi. Jadi, Australomelanesid adalah bangsa asli Nusantara. Kedua, keturunan Proto australoid yang berpindah
dari sekitar Laut Tengah dan pernah tinggal di India sebelum hadirnya bangsa Dravida. Namun, sebagian dari mereka kemudian terdesak ke pegunungan menjadi kasta rendah dan sebagian lagi bergeser ke timur termasuk ke Nusantara. Bahkan, ada juga yang sampai Benua Australia. Persamaan ciri ragawi dan bahasa mendasari dugaan ini. Jadi, bangsa ini bukan asli Nusantara.

Peta Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
      Dengan demikian, yang berhak ditunjuk sebagai nenek moyang bangsa Indonesia sebaiknya tidak hanya bangsa Melayu austronesia, tetapi juga bangsa Australomelanesid walaupun sumbangannya lebih kecil. Tidak diragukan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa Melayu austronesia. Perpindahan dan persebaran bangsa Melayu austronesia ke Indonesia tidak terjadi sekaligus, tetapi berlangsung secara bertahap.  
Tahap-tahap perpindahan dan persebarannya nenek moyang bangsa indonesia adalah sebagai berikut.
a. Periode I
       Periode I ini berlangsung sekitar 1500 SM dan sering disebut sebagai perpindahan bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua. Proto Melayu ini diduga berasal dari Yunan (Cina Selatan). Mereka pindah ke Indonesia melalui dua jalur sebagai berikut.
1) Jalur Selatan melalui Thailand–Selat Malaka–masuk ke Indonesia.
2) Jalur Timur melalui Vietnam–Taiwan–Filipina–masuk ke Indonesia dari arah utara.
      Mereka datang dengan membawa kebudayaan Batu Baru (Neolitikum). Berdasarkan temuan persebaran kebudayaan neolitikum, bangsa Melayu austronesia atau Proto melayu telah memasuki Indonesia dan menyebar merata di seluruh bagian. Selanjutnya, ada yang berbaur dengan penduduk sebelumnya, yaitu Australomelanesid.

b. Periode II
      Periode II berlangsung sekitar tahun 300 SM. Bangsa Melayu austronesia gelombang II ini sering disebut juga sebagai Deutero Melayu/ bangsa Melayu Muda. Mereka diduga berasal dari Dong Son (Vietnam). Dugaan tersebut didasarkan atas persamaan teknologi barang-barang yang mereka hasilkan, baik logam (perunggu dan besi) maupun gerabah. Barang-barang yang ditemukan di Indonesia digolongkan sebagai jenis budaya Bacson-Hoabinh yang berkembang dari kawasan Dong Son di Vietnam. Mereka datang dengan membawa kebudayaan logam sehingga Indonesia memasuki masa perundagian.

Artikel Terkait